Total Pengunjung Mulai Oktober 2015

Powered by Blogger.

Pages

Followers

Entri Populer

Template Information

Wednesday, September 7, 2016

Cinta di Batas Biarritz

by KANG WAS  |  in Novel at  11:46 PM




Judul: Cinta di Batas Biarritz
Penulis: D. S. M. Dedelidae
Penyunting: Diaz
Penerbit: de TEENS
Tebal: 272 halaman

Cinta Jarak Jauh
Mori menjalin hubungan jarak jauh dengan Arlan. Pemuda itu memutuskan tinggal di Biarritz, meninggalkan Mori di Bandung. Ketika berpisah, Arlan menyakinkan Mori bahwa hubungan mereka akan baik-baik saja. Arlan tidak akan pernah meninggalkan Mori.
“Kamu tidak usah mempertanyakan apa pun. Kalau kubilang mencintaimu, aku pasti menvcintaimu. Aku tidak mungkin berbohong dengan ucapanku.” (h. 20)
Setelah ditinggal Arlan, Mori harus mempertahankan kisah cintanya. Gadis itu harus menyakini bahwa Arlan akan selalu mencintainya meski pemuda itu jarang mengiriminya kabar. Begitulah Arlan, cuek bahkan kepada kekasihnya.
Seorang Peselancar
Satu hal yang membuat novel ini terlihat berbeda adalah hobi Arlan. Pemuda itu gemar berselancar. Dia seorang peselancar yang sangat menikmati waktu-waktu menantang dan mengalahkan ombak. Saya belum pernah menemukan karakter seorang peselancar dalam novel apa pun. Peselancar baru saya temui dalammanga.
Penulis cukup berhasil mengisahkan peselancar dalam novel ini. Deskripsi ketika Arlan sedang berselancar di atas ombak dan kecintaan Arlan terhadap berselancar.
Di atas permukaan ombak, Arlan seperti terbang. (h. 81)
Sayangnya, saya tidak mendapatkan feel yang cukup kuat soal kepindaan Arlan ke Biarritz. Apakah pemuda itu semata-mata pindah untuk bisa menantang ombak Biarritz? Atau dia pindah untuk berkuliah seperti sepupunya, Dion? Tidak banyak hal tentang Arlan yang dikisahkan penulis. Hanya soal Arlan yang cuek dan senang berselancar melulu.
Jalan Cerita yang Lambat
Satu hal lain yang saya sayangkan adalah jalan ceritanya. Sebagian besar cerita dalam novel setebal 272 halaman ini sudah dikisahkan di sinopsis belakang buku. Pembaca sudah dari awal diberitahu bahwa Arlan akan hilang tertelan ombak. Padahal, Arlan tenggelam baru diketahui di halaman 90an, nyaris setengah dari buku.
Penulis juga punya kecenderungan untuk mengulang-ulang hal yang sama. Perihal kekhawatiran Mori terhadap Arlan dan hubungan mereka, perihal mimpi Asih, perihal perseteruan Alisha dan Mori, serta hal-hal lain. Hal-hal itu terus diulang-ulang oleh penulis tanpa diberikan sebuah konklusi. Jujur, saya merasa jemu sendiri ketika terus dibeberkan kekhawatiran Mori dengan hubungannya tapi tanpa ada konklusi yang jelas.
Itulah sebabnya, secara keseluruhan novel ini terasa sangat lambat.
Cinta dan Sahabat
Seperti halnya dalam banyak novel remaja-dewasa muda lain. Cinta di Batas Biarritz memiliki empat orang tokoh sentral. Mori dan Arlan yang berpasangan, serta Alisah dan Dion, dua orang sahabat mereka. Keempat orang itu bersahabat sejak dulu hingga Mori dan Arlan menjadi sepasang kekasih.
Nah, seperti halnya dalam banyak kisah, ada perasaan-perasaan lain yang tumbuh di antara mereka. Begitu juga dalam diri tokoh novel ini. Perasaan-perasaan inilah yang berkembang menjadi konflik. Tentu saja pembaca dapat dengan mudah menebak siapa yang suka dengan siapa. Akan tetapi, penulis berhasil menyajikan berbagai kutipan menarik seputar perasaan mereka. Salah satu yang saya suka adalah:
“Jangan sekali pun mengharapkan atau merusak cinta yang telah terjalin antara dua orang yang saling mencintai. Kau akan merasakan sakit jika suatu saat itu terjadi padamu.” (h.264)
Selamat membaca!😀

0 comments:

Proudly Powered by Blogger.